Author: Regina9483
Kategori: Sad, NC Kekerasan
Cast: Donghae and Yesung
Cho Hyejin (OC)
Annyeonghaseyo~ wahh udah setahun ya ternyata FF ini baru aku lanjut, sebenarnya udah gada lanjutannya karena author keburu sibuk dan buyar, tapi karena beberapa riders yang minta untuk terusin jadi author semangat nulis lagi. Dan itupun ide ceritanya dibantu dongsaeng aku. Kalo jelek mian yaa, ini baru chapter 2 masih ada lanjutannya. Sabar juseyo ya kkkk~
RCL yaa~ ^^
Yesung pov
Setelah selesai makan ku bawa Hyejin kepantai. Hyejin adalah yeoja yang kucintai tapi seseorang telah merebutnya dariku!! Kini Donghae sudah meninggal, tidak akan aku sia-siakan kesempatan ini.
“oppa aku ingin pulang” pintanya dengan suara datar.
“pulang ?? aku ingin kita bersenang-senang malam ini” jawabku sinis.
“tapi tidak ditempat ini!” ucapnya dengan nada meninggi.
“wae? apa ini tempatmu dan Donghae??”
“oppa hikksss”
“hentikan tangisanmu itu!! Donghae sudah mati dan kau tau siapa yang telah mencelakainya?”
“nugu hikssss?” Hyejin terkejut dan menghentikan tangisannya dengan masih sesegukan sambil menatapku serius.
“aku! Aku yang telah membunuhnya!!” kataku tanpa berbasa-basi.
“Aku yang mendorongnya ke jurang!”
Yesung pov end
#FLASHBACK
“Aku tidak akan membiarkanmu pergi” ucap Hyejin dengan nada agak tinggi.
“Hanya sekali ini saja chagiya, setelah itu aku tidak akan lagi pergi meninggalkanmu sendirian dirumah” jelas Donghae dengan senyum damainya.
“Mendaki gunung hanya berdua? Ckk Yesung oppa tidak akan bisa menjaga mu” khawatir Hyejin.
“Hahahaha” tawa Donghae, sementara Hyejin kesal dengan respon Donghae.
“Yak! Kenapa oppa malah tertawa??”
“Hmm, yang pertama aku tidak pergi hanya berdua dengan Yesung, kami akan bertemu teman-teman yang lain disana, yang kedua aku ini namja dan Yesung namja jadi kami bisa menjaga diri kami sendiri” jelas Donghae seraya mencubit hidung mungil Hyejin.
“Keundae … hubungi aku jika sudah sampai”
“Arraseoyo chagiya, jangan khawatir. Jika disana ada sinyal aku pasti mengubungimu” jawab Donghae mantap.
Keesokan harinya …
“Mengapa Donghae oppa belum juga memberi kabar” bathin Hyejin.
Drrrrttt Drrrrttt
“Yoboseyo”
“Hyejin-ah Donghae terperosok ke dalam jurang”
“…….”
Hyejin terkejut mendengar jawaban dari Yesung, ya telepon tadi dari Yesung yang mengatakan Donghae terperosok ke dalam jurang.
#FLASHBACK_END
Author pov
Hyejin terkejut mendengar ucapan Yesung, tangisannya terhenti seraya menatap dalam wajah Yesung, yang ditatap hanya memalingkan wajah ke arah ombak dipantai malam itu.
Plaaakkk!!
“Apa yang kau lakukan eoh??” Bentak Yesung ketika Hyejin menampar pipi halus Yesung.
“Neo … bagaimana bisa ” suara Hyejin bergetar, air matanya mulai menetes membasahi pipinya lagi.
“Karena aku ingin memiliki mu, kau dan Donghae tau itu sejak dulu kan ??” Jelas Yesung seraya mengeluarkan smirk nya.
Hyejin membalikan badannya berjalan pelan menjauhi Yesung masih sambil menangis dengan tatapan kosong. Yesung mengikuti Hyejin kemudian menarik Hyejin kedalam ciumannya sekilas. Sontak Hyejin berontak dan kembali menampar Yesung.
“Kau berani menamparku dua kali, bisa lakukan lebih??” Tantang Yesung, namun Hyejin tidak memperdulikan dan langsung berlari tapi tangan Yesung terlalu kuat untuk menahan Hyejin pergi. Dengan sekuat tenaga Yesung menampar kencang pipi Hyejin hingga Hyejin pingsan. Mungkin lebih tepatnya Yesung menonjok Hyejin.
Yesung menggendong Hyejin ala bridal style menuju hotel didekat pantai tersebut.
Yesung pov
Mungkin ini satu-satunya cara agar aku benar-benar memilikimu seutuhnya jika memusnahkan Donghae belum membuatmu lupa.
Aku mulai membaringkan Hyejin di kasur, menatapnya. ‘Ya Hyejin-ah mengapa kau lebih memilih pria itu, jelas-jelas kau tau aku lebih dulu menyukaimu’ bathinku sambil memandang wajah Hyejin.
Aku mulai menciumi wajahnya, turun ke lehernya dan kubuka kancing bajunya. Namun Hyejin sudah tersadar, dia langsung mendorongku dengan mimik wajah ketakutan.
“Biarkan aku pergi hikksss” lagi-lagi dia menangis, aku tidak suka melihatnya menangis.
“Untuk apa aku membunuh suamimu jika sekarang aku harus melepaskanmu” ucapku seraya mendekatinya lagi kemudian kucium paksa.
“Mmpphhh”
Kulepaskan semua yang melekat pada tubuhnya, ya sekarang iya terlihat lemah tidak berdaya karena beberapa kali aku menampar dan memukulnya. Ya aku harus melakukannya malam ini, saranghaeyo Cho Hyejin!
Author pov
Hyejin mengerjap-ngerjapkan matanya, merasakan tubuh nakednya masih berbalut selimut. Ditemuinya Yesung berada disebelahnya, Hyejin mencoba untuk kabur. Hyejin memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai kamar hotel itu kemudian menuju kamar mandi untuk memakai kembali pakaiannya.
“Sshh” bibir Hyejin dan pipinya terasa sakit karena ada beberapa luka memar akibat pukulan dari tangan ringan Yesung.
Hyejin berhasil keluar dari kamar hotel itu dan langsung menuju halte bus kearah rumah orang tuanya. Ya, Hyejin tidak punya pilihan lain karena Hyejin takut bila Ye sung mencari kerumahnya -rumah Hyejin dan Donghae-.
Hyejin pov
Ragu-ragu aku masuk ke dalam rumahku sendiri, ya, karena sejak aku menikah dengan Donghae oppa, aku bukanlah anggota keluarga Cho lagi. Orangtuaku tidak pernah menyetujui hubunganku dengan Donghae oppa, mereka berpikir bahwa hidup dengan seorang guru piano seperti Donghae oppa tidak akan membuatku bahagia. Mungkin mereka malu jika memiliki menantu yang notabene hanya seorang guru sedangkan keluarga ku adalah keluarga terpandang, appa ku pemilik perusahaan dibidang fashion.
“Hyejin ..” Suara itu aku sangat mengenalnya.
“Hyejin anakku!” benar itu eomma, eomma memanggilku dan berlari kearahku.
“Eo-eomma” kataku saat eomma sudah memelukku.
“Jangan pergi lagi” eomma mulai menangis sambil menatapku dan mengamatiku.
“Ini … apa yang terjadi? Mengapa banyak luka diwajahmu?”
“Donghae, dimana Donghae? Siapa yang melakukan ini padamu??” Tanya eomma bertubi-tubi penuh kekhawatiran.
“Donghae sudah meninggal” jawabku dengan suara bergetar, ya karena air mataku memaksa untuk keluar lagi.
“Mwo?? Lalu ada apa dengan luka diwajahmu??”
“Ini, aku jatuh dari tangga karena …”
“Untuk apa kau datang kesini lagi!?” Belum selesai aku menjelaskan kepada eomma, appa sudah datang membentakku.
“Anni, aku akan segera pergi” ucapku sambil melepas pelan pelukan eomma.
“Yak, biarkan dia kembali. Donghae sudah meninggal” teriak eomma kepada appa seraya menahannku.
“Cihh, itu adalah pembalasan bagi anak yang tidak menuruti kata orang tua!” Jawab appa ku, jawaban yang sangat menyakitkan.
“Eomma~ biarkan aku pergi. Aku pasti akan menghubungimu lagi. Aku pergi”
Tidak ada pilihan lain, aku harus pergi meninggalkan rumahku sendiri meskipun aku juga sakit melihat eomma menangis.
Sekarang aku bingung harus pergi kemana, bahkan uangpun aku tidak punya lagi. Terkadang aku ingin lari ke tengah jalan menunggu mobil atau bus menabrak tubuhku. Seandainya waktu itu aku berhasil menahan Donghae oppa mungkin hidupku tidak akan seperti ini.
Aku tidak punya siapa-siapa lagi, keluargaku sudah benar-benar mengusirku, ini adalah resiko yang harus aku terima ketika aku memutuskan untuk menikah dengan Donghae oppa.
Author pov
Hyejin berjalan dangan tatapan kosong, lama-lama keputus asaannya membuatnya nekat juga berjalan ke tengah jalan.
Sampai ditengah jalan, Hyejin diam dan memejamkan matanya, menunggu sesuatu menabrak dirinya.
Ciiiiiitttt *anggap suara mobil ngerem mendadak*
Dan ….
TBC
Hehe terlalu pendek ya chapter 2 nya?? Mian yaa, untuk chapter 3 nya author janji akan lebih panjang 🙂 btw gomawoyo untuk riders apalagi yang mau RCL :p
Tag:Donghae, Yesung