Arsip | Sad RSS feed for this section

FF//I Wanna Die [Chapter 2]//Yesung, Donghae

27 Sep

image

Author: Regina9483
Kategori: Sad, NC Kekerasan
Cast: Donghae and Yesung
Cho Hyejin (OC)

Annyeonghaseyo~ wahh udah setahun ya ternyata FF ini baru aku lanjut, sebenarnya udah gada lanjutannya karena author keburu sibuk dan buyar, tapi karena beberapa riders yang minta untuk terusin jadi author semangat nulis lagi. Dan itupun ide ceritanya dibantu dongsaeng aku. Kalo jelek mian yaa, ini baru chapter 2 masih ada lanjutannya. Sabar juseyo ya kkkk~

RCL yaa~ ^^

Yesung pov

Setelah selesai makan ku bawa Hyejin kepantai. Hyejin adalah yeoja yang kucintai tapi seseorang telah merebutnya dariku!! Kini Donghae sudah meninggal, tidak akan aku sia-siakan kesempatan ini.

“oppa aku ingin pulang” pintanya dengan suara datar.

“pulang ?? aku ingin kita bersenang-senang malam ini” jawabku sinis.

“tapi tidak ditempat ini!” ucapnya dengan nada meninggi.

“wae? apa ini tempatmu dan Donghae??”

“oppa hikksss”

“hentikan tangisanmu itu!! Donghae sudah mati dan kau tau siapa yang telah mencelakainya?”

“nugu hikssss?” Hyejin terkejut dan menghentikan tangisannya dengan masih sesegukan sambil menatapku serius.

“aku! Aku yang telah membunuhnya!!” kataku tanpa berbasa-basi.
“Aku yang mendorongnya ke jurang!”

Yesung pov end

#FLASHBACK

“Aku tidak akan membiarkanmu pergi” ucap Hyejin dengan nada agak tinggi.

“Hanya sekali ini saja chagiya, setelah itu aku tidak akan lagi pergi meninggalkanmu sendirian dirumah” jelas Donghae dengan senyum damainya.

“Mendaki gunung hanya berdua? Ckk Yesung oppa tidak akan bisa menjaga mu” khawatir Hyejin.

“Hahahaha” tawa Donghae, sementara Hyejin kesal dengan respon Donghae.

“Yak! Kenapa oppa malah tertawa??”

“Hmm, yang pertama aku tidak pergi hanya berdua dengan Yesung, kami akan bertemu teman-teman yang lain disana, yang kedua aku ini namja dan Yesung namja jadi kami bisa menjaga diri kami sendiri” jelas Donghae seraya mencubit hidung mungil Hyejin.

“Keundae … hubungi aku jika sudah sampai”

“Arraseoyo chagiya, jangan khawatir. Jika disana ada sinyal aku pasti mengubungimu” jawab Donghae mantap.

Keesokan harinya …

“Mengapa Donghae oppa belum juga memberi kabar” bathin Hyejin.

Drrrrttt Drrrrttt

“Yoboseyo”
“Hyejin-ah Donghae terperosok ke dalam jurang”
“…….”

Hyejin terkejut mendengar jawaban dari Yesung, ya telepon tadi dari Yesung yang mengatakan Donghae terperosok ke dalam jurang.

#FLASHBACK_END

Author pov

Hyejin terkejut mendengar ucapan Yesung, tangisannya terhenti seraya menatap dalam wajah Yesung, yang ditatap hanya memalingkan wajah ke arah ombak dipantai malam itu.

Plaaakkk!!

“Apa yang kau lakukan eoh??” Bentak Yesung ketika Hyejin menampar pipi halus Yesung.

“Neo … bagaimana bisa ” suara Hyejin bergetar, air matanya mulai menetes membasahi pipinya lagi.

“Karena aku ingin memiliki mu, kau dan Donghae tau itu sejak dulu kan ??” Jelas Yesung seraya mengeluarkan smirk nya.

Hyejin membalikan badannya berjalan pelan menjauhi Yesung masih sambil menangis dengan tatapan kosong. Yesung mengikuti Hyejin kemudian menarik Hyejin kedalam ciumannya sekilas. Sontak Hyejin berontak dan kembali menampar Yesung.

“Kau berani menamparku dua kali, bisa lakukan lebih??” Tantang Yesung, namun Hyejin tidak memperdulikan dan langsung berlari tapi tangan Yesung terlalu kuat untuk menahan Hyejin pergi. Dengan sekuat tenaga Yesung menampar kencang pipi Hyejin hingga Hyejin pingsan. Mungkin lebih tepatnya Yesung menonjok Hyejin.

Yesung menggendong Hyejin ala bridal style menuju hotel didekat pantai tersebut.

Yesung pov

Mungkin ini satu-satunya cara agar aku benar-benar memilikimu seutuhnya jika memusnahkan Donghae belum membuatmu lupa.

Aku mulai membaringkan Hyejin di kasur, menatapnya. ‘Ya Hyejin-ah mengapa kau lebih memilih pria itu, jelas-jelas kau tau aku lebih dulu menyukaimu’ bathinku sambil memandang wajah Hyejin.

Aku mulai menciumi wajahnya, turun ke lehernya dan kubuka kancing bajunya. Namun Hyejin sudah tersadar, dia langsung mendorongku dengan mimik wajah ketakutan.

“Biarkan aku pergi hikksss” lagi-lagi dia menangis, aku tidak suka melihatnya menangis.

“Untuk apa aku membunuh suamimu jika sekarang aku harus melepaskanmu” ucapku seraya mendekatinya lagi kemudian kucium paksa.

“Mmpphhh”

Kulepaskan semua yang melekat pada tubuhnya, ya sekarang iya terlihat lemah tidak berdaya karena beberapa kali aku menampar dan memukulnya. Ya aku harus melakukannya malam ini, saranghaeyo Cho Hyejin!

Author pov

Hyejin mengerjap-ngerjapkan matanya, merasakan tubuh nakednya masih berbalut selimut. Ditemuinya Yesung berada disebelahnya, Hyejin mencoba untuk kabur. Hyejin memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai kamar hotel itu kemudian menuju kamar mandi untuk memakai kembali pakaiannya.

“Sshh” bibir Hyejin dan pipinya terasa sakit karena ada beberapa luka memar akibat pukulan dari tangan ringan Yesung.

Hyejin berhasil keluar dari kamar hotel itu dan langsung menuju halte bus kearah rumah orang tuanya. Ya, Hyejin tidak punya pilihan lain karena Hyejin takut bila Ye sung mencari kerumahnya -rumah Hyejin dan Donghae-.

Hyejin pov

Ragu-ragu aku masuk ke dalam rumahku sendiri, ya, karena sejak aku menikah dengan Donghae oppa, aku bukanlah anggota keluarga Cho lagi. Orangtuaku tidak pernah menyetujui hubunganku dengan Donghae oppa, mereka berpikir bahwa hidup dengan seorang guru piano seperti Donghae oppa tidak akan membuatku bahagia. Mungkin mereka malu jika memiliki menantu yang notabene hanya seorang guru sedangkan keluarga ku adalah keluarga terpandang, appa ku pemilik perusahaan dibidang fashion.

“Hyejin ..” Suara itu aku sangat mengenalnya.
“Hyejin anakku!” benar itu eomma, eomma memanggilku dan berlari kearahku.

“Eo-eomma” kataku saat eomma sudah memelukku.

“Jangan pergi lagi” eomma mulai menangis sambil menatapku dan mengamatiku.

“Ini … apa yang terjadi? Mengapa banyak luka diwajahmu?”

“Donghae, dimana Donghae? Siapa yang melakukan ini padamu??” Tanya eomma bertubi-tubi penuh kekhawatiran.

“Donghae sudah meninggal” jawabku dengan suara bergetar, ya karena air mataku memaksa untuk keluar lagi.

“Mwo?? Lalu ada apa dengan luka diwajahmu??”

“Ini, aku jatuh dari tangga karena …”

“Untuk apa kau datang kesini lagi!?” Belum selesai aku menjelaskan kepada eomma, appa sudah datang membentakku.

“Anni, aku akan segera pergi” ucapku sambil melepas pelan pelukan eomma.

“Yak, biarkan dia kembali. Donghae sudah meninggal” teriak eomma kepada appa seraya menahannku.

“Cihh, itu adalah pembalasan bagi anak yang tidak menuruti kata orang tua!” Jawab appa ku, jawaban yang sangat menyakitkan.

“Eomma~ biarkan aku pergi. Aku pasti akan menghubungimu lagi. Aku pergi”
Tidak ada pilihan lain, aku harus pergi meninggalkan rumahku sendiri meskipun aku juga sakit melihat eomma menangis.

Sekarang aku bingung harus pergi kemana, bahkan uangpun aku tidak punya lagi. Terkadang aku ingin lari ke tengah jalan menunggu mobil atau bus menabrak tubuhku. Seandainya waktu itu aku berhasil menahan Donghae oppa mungkin hidupku tidak akan seperti ini.

Aku tidak punya siapa-siapa lagi, keluargaku sudah benar-benar mengusirku, ini adalah resiko yang harus aku terima ketika aku memutuskan untuk menikah dengan Donghae oppa.

Author pov

Hyejin berjalan dangan tatapan kosong, lama-lama keputus asaannya membuatnya nekat juga berjalan ke tengah jalan.
Sampai ditengah jalan, Hyejin diam dan memejamkan matanya, menunggu sesuatu menabrak dirinya.

Ciiiiiitttt *anggap suara mobil ngerem mendadak*

Dan ….

TBC

Hehe terlalu pendek ya chapter 2 nya?? Mian yaa, untuk chapter 3 nya author janji akan lebih panjang 🙂 btw gomawoyo untuk riders apalagi yang mau RCL :p

Drabble// You Are Still Number One In My Heart// Hankyung

26 Agu

Author: Regina9483
Title: You Are Still Number One In My Heart
Rating: G
Length: Drabble
Genre: Friendship
Cast: Hankyung Super Junior

Author pov

Seorang pria sedang berdiri tepat didepan jendela apartement nya, memandangi langit malam yang bertabur bintang sambil memegang segelas wine. Seteguk dua teguk, sampai terasa sedikit pusing. ‘Hyung~’ sebutnya ketika mulai mabuk, sambil memijat asal keningnya.

Kembali pria itu memandangi bintang yang bertabur dilangit malam itu. ‘Apa yang terjadi sampai sekarang adalah bukan keinginan hati kecil ku’ ucapnya tak lama air mata yang hanya akan datang saat mabuk saja kemudian berjatuhan membasahi pipinya yang saat ini terlihat tirus.

‘Bintang itu adalah kita kan hyung?’ Ucapnya lagi sambil tetap memandang bintang dilangit, kemudian pria itu sedikit menunduk membiarkan bulir kristal itu berjatuhan menemani rasa rindunya yang teramat dalam.

‘Hankyung-ah kenapa kami tidak tau?? Kenapa tiba-tiba seperti ini?? Hankyung-ah kami sangat menyayangimu’ bayangan itu muncul tiba-tiba di sela sesi mabuk nya, bayangan hyung nya -Leeteuk- sedang menangisi keputusannya sekitar empat tahun lalu.

‘Hankyung-ah pergi lah!’ Kini bayangan yang terukir di memorinya adalah Heechul yang sedang marah atas keputusannya empat tahun lalu.

‘Maafkan aku, sebagai leader dan sebagai hyung mu aku bahkan tidak mengetahui ini, maafkan aku tidak menyadari nya’ Kembali lagi isakan Leeteuk muncul dalam memorinya.

Hankyung mengadahkan wajahnya, menghapus air matanya sekilas lalu kembali duduk di sofa yang menghadap pemandangan Beijing malam itu. Kembali ia teguk lagi wine itu. Tapi bukan semakin tenang, Hankyung semakin terisak mengeluarkan bulir kristal itu lebih banyak.

‘Kau tau hyung? aku sangat lelah~’ batinnya, semakin tidak kuat menahan perasaannya yang tidak karuan malam ini membuatnya terus-terusan mengalirkan air mata nya yang bening.

‘Aku bahkan masih dapat bertahan ketika ayahku meninggal dunia, hatiku bertambah kokoh ketika itu juga melihatmu yang bahkan bertahun-tahun jauh dari keluargamu’ ucapan polos Donghae terukir tiba-tiba di pikirannya.

‘Ya benar, aku memang bodoh. Kita keluarga kan? Tapi ini pilihan terbaikku, seandainya aku terlahir menjadi orang kuat mungkin aku akan tetap disisi kalian’ kini suaranya sedikit bergetar, efek dari semua perasaannya.

‘Tiga belas~ aku disana kan?’ Hankyung berbicara pada poster besar kebanggaannya -Super Junior-

‘Ah~ jangan-jangan kalian melupakanku’
‘Jangan~ jangan lupakan aku, kalian bagian dari perjalanan hidupku’ tangisannya menjadi-jadi.

‘ELF?? Apa masih ada untukku? Atau sudah lupa dengan sosok ku?’ Ocehnya bertubi-tubi.

‘Aku tidak bahagia~ aku memang berjuang lagi sendiri~ tapi ini terasa buruk bagiku. Hidupku adalah berjuang dari awal bersama kalian’

‘Cihh, mustahil aku kembali pada kalian’ Lagi dan lagi kembali mengeluarkan air matanya. Perkataan yang sedikit menenangkan untuk dirinya sendiri(?)

Tak lama matanya mulai lelah dan dalam hitungan menit sudah tertidur pulas di atas sofa lembutnya.

Hankyung pov

“Maaf agak menyinggung, jika flashback apa yang kau alami saat itu?” Pertanyaan yang terlontar dari mulut wartawan majalah itu membuatku teringat lagi dan lagi.

Dengan ekspresi wajah yang ku keluarkan saat ini, aku harus mengatakannya.
“Tidak masalah jika mereka mengerti atau tidak saat itu, tapi aku memahami mereka” aku menghentikan sejenak ucapanku, menahan tangis dan sesuatu yang bergemuruh di dadaku.

“Ehm” aku menarik napas panjangku, siap-siap lagi untuk memberi pernyataan terakhir untuk si wartawan ini.

“Bahkan hingga hari ini pun aku masih memikirkan mereka”

Masa-masa berat itu kini telah aku lewati, akupun segera menyudahi sesi wawancara dan kembali ke ruang make-up. Duduk sambil memijat sedikit keningku, kembali memandang wajahku yang terpantul di cermin.

“Sekarang adalah soloist Hangeng”

“Huhhhh”

“Tapi aku tetap bagian dari kalian kan?” Ucapku sambil tersenyum miris

Author pov

“Hangeng, kau sudah siap? Ayo cepat bersiaplah lagi, acara awardnya akan dimulai 15 menit lagi” ucap manager dari solosis Hangeng.

“Baiklah aku akan meminta untuk memake-up lagi” ucap Hangeng kepada manager nya.

END

Huweeee gue nangis, bener-bener lagi rindu banget sama uri Hankyung. Oh iya kenapa pas di awal Hankyung dan diakhir Hangeng,hayoooo? Hehe coba pikir aja sendiri ne 🙂
Btw thanks untuk waktunya sudah membaca tulisan ini, kalo kurang sedih mian yaw ._.v
Thanks buat siders :p

FF//I Wanna Die [Chapter 1]//Yesung, Donghae

30 Sep

Gambar

Author        : Regina9483
Kategori     : Sad
Cast            : Donghae and Yesung
Cho Hyejin (OC)

Annyeong~ ide cerita ini sebenernya udah lama banget tapi akunya aja yang males nulis kkk~ mudah-mudahan ini juga tidak mengecewakan yang baca hehe dan kalo nemuin typo yak maklumin aja soalnya ini ngetik di hp o.o
1 lagi deh, ini murni karyaku 🙂

NB: diawal cerita bacanya sambil denger lagu Donghae – First Love *soalnya author terinspirasi dari lagu itu*

Author pov

Seorang yeoja sedang duduk menatap kosong tuts-tuts piano di hadapannya, entah apa yang ada di dalam pikirannya. Pagi ini air matanya kembali menetes, seakan belum cukup membuang rasa sesak kehilangan. Suasana rumah yang sepi, gerimis hujan, udara dingin dan cinta yang sudah tidak berdaya(?)

Hyejin tidak sanggup duduk terlalu lama didepan piano itu, dadanya sesak mengingat seseorang. Hyejin berlari ke kamarnya menumpahkan semua air matanya, terdengar jelas suara tangisannya yang sesegukan di dalam rumah kosong itu. Hyejin mengacak rambutnya, memukul-mukul kepalanya sendiri dengan tangan kosongnya tapi hatinya belum juga lega. Perasaan bersalahnya terlalu besar membuat dirinya saat ini merasa tidak berguna dan tidak pantas untuk hidup lagi. Keluarganya juga sudah terlanjur tidak mau menerimanya lagi, hidupnya kini benar-benar tanpa arah sejak ditinggal suaminya satu minggu lalu.

“you’re my only woman”

“i’m your only oppa”

“oppa will only love you”

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang ditelinga Hyejin, tapi orang yang di pikirannya tidak juga hadir. Hyejin frustasi kehilangan Donghae, suami yang paling dia cintai dihidupnya. Tapi Donghae sudah ada di surga …

JEDUGGGGG!

Hyejin tidak sadarkan diri, Hyejin baru saja sengaja membenturkan kepalanya ke tembok.

Hyejin pov

nan geudamane oppa
geudaen namane yeoja
hangsang ne gyeote isseo julge
nan geudaemanui oppa
dalkomhan uri sarang
oppa neoman saranghallae~

Oppa! itu suara Donghae oppa aku yakin. Aku bangun dengan cepat aku berlari kebawah memastikan siapa yang sedang bermain piano menyanyikan lagu itu, lagu kita aku dan Donghae oppa setiap hari. Aku yakin itu pasti oppa, aku tadi baru saja bangun dari mimpi kan??

ichon yung nyon iwori il
nege on geu nal
hayan nunchorom~

Benar itu Haeppa sedang bernyanyi sambil memaikan piano kesayangannya. Kuhampiri Haeppa, kupeluk dia dari belakang seperti biasanya, ku pejamkan mataku sambil menikmati suara indahnya pagi ini.

geu moseup giokheyo nan
jageun geu ttollimmajodo
nege gideoso jamdeun geude
dalkomhan immatchumeul

Kurasakan Haeppa mencium sekilas pipiku dengan mataku masih terpejam. Ini nyata aku yakin nyata, aku masih merasakan hembusan nafasnya!

neol saranghae~
saranghae i mal bakken
saranghae i mal bakken
jul ge igotppuninde

chang bakke nuni neryo
garodeung bulbit are
geu ane nowa nega isseo

Kupererat pekukanku, kupejamkan mataku terus merasakan kedamaian yang dihasilkan dari suara merdunya.

nan geude mane oppa
geuden namane yeoja
oppa neoman saranghallae~

Ku buka perlahan mata ku saat lagunya telah selesai Haeppa nyanyikan. Air mataku kembali menetes, aku tidak menemukan Haeppa! Tuhan~ tadi itu siapa????? apa aku sudah gila????

Author pov

Cho Hyejin, Donghae oppa sudah meninggal! serunya pada dirinya sendiri.

Hyejin kembali kekamarnya, memandang deretan foto dirinya bersama Donghae yang berjejer rapi disebelah meja riasnya. Hyejin menunduk memejamkan matanya sebentar, kemudian ia memberanikan diri perlahan menatap dirinya sendiri di kaca meja rias. Rambutnya terurai tidak rapi, matanya sembap, wajahnya pucat. Hyejin menyentuh luka dikeningnya karena tadi Hyejin membenturkan kepalanya ke tembok. Hyejin tekan kuat-kuat luka keningnya sampai darah segar dibiarkan mengalir begitu saja.

“hikss bagaimana caranya aku bisa menyusulmu oppa!” Hyejin memukul dan menekan terus luka dikeningnya.

Hyejin menunduk membiarkan darahnya mengalir langsung ke lantai serta bajunya. Hyejin mulai merasa pusing, perlahan matanya sudah tidak kuat lagi terbuka dan akhirnya Hyejinpun jatuh tergeletak dilantai kamarnya.

Hyejin pov

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, pusing aku masih merasa pusing. Tapi siapa yang sudah mengobati lukaku?? Aku juga terbangun sudah ada dikasurku. Hari sudah senja saja, mungkin aku terlalu lama tidak sadarkan diri. Aku mentap foto-fotoku bersama Haeppa yang ada dihadapanku, ingatanku kembali lagi 😥

“Hyejin-ah” panggil seseorang membuyarkan lamunanku. Aku menoleh ke arah suara itu.

“sudah berapa hari kau tidak makan ? sudah berapa hari kau tidak mandi ? lihat kau sangat berantakan!” bentak namja itu bertubi-tubi dan aku tetap tidak menghiraukannya.

“cepat mandi, aku akan mengajakmu makan” perintahnya kemudian menarikku supaya aku berdiri dan mengantarku ke depan pintu kamar mandi. Akupun menurut, aku pikir aku memang harus bangkit(?) dan mencoba melupakan Haeppa.

“ne oppa” jawabku lirih.

“hati-hati dengan lukanya, jangan sampai terkena sabun!” katanya seraya mengelus rambutku.

Author pov

“sudah siap?” tanya Yesung kepada Hyejin.

“aissshhh kenapa kau jadi pendiam” keluhnya karena Hyejin tidak memberi respon. Hyejin hanya diam dan menatap kosong apa yang ada dihadapannya.

“kajja, kita pergi” ajak Yesung tanpa berlama-lama  langsung menarik Hyejin  dan membawanya masuk kedalam mobil.

^^^

@restoran

“hey pelan-pelan saja makannya!” ucap Yesung terkejut saat melihat Hyejin makan dengan lahapnya. Mungkin karena beberapa hari ini Hyejin tidak makan.

“ohokk ohookk” *anggap aja Hyejin batuk keselek*

“sudah ku bilang kan pelan-pelan saja!!” bentak Yesung saat Hyejin tersedak karena merasa Hyejin tidak mendengar ucapannya.

“mianhae” jawab Hyejin singkat sambil tertunduk malu dan Yesung hanya menatapnya sinis.

Yesung pov

Setelah selesai makan ku bawa Hyejin kepantai. Hyejin adalah yeoja yang kucintai tapi seseorang telah merebutnya dariku!! Kini Donghae sudah meninggal, tidak akan aku sia-siakan kesempatan ini.

“oppa aku ingin pulang” pintanya dengan suara datar.

“pulang ?? aku ingin kita bersenang-senang malam ini” jawabku sinis.

“tapi tidak ditempat ini!” ucapnya dengan nada meninggi.

“wae? apa ini tempatmu dan Donghae??”

“oppa hikksss”

“hentikan tangisanmu itu!! Donghae sudah mati dan kau tau siapa yang telah mencelakainya?”

“nugu hikssss?” Hyejin terkejut dan menghentikan tangisannya dengan masih sesegukan sambil menatapku serius.

“aku! Aku yang telah membunuhnya!!” kataku tanpa berbasa-basi

TBC

Tunggu yang kedua yaa, itu akan ada NC nya #plaakkkk

*ppyong~

Heart

6 Jun

Author            : Regina9483

Tittle               : Heart

Genre             : Sad, Family(?)

Rating             : G

Cast                : Lee Hyorin

                          Lee Hyora

                          Lee Sungmin

SupportCast  : Kim Heechul

                          Choi Siwon

                          Cho Kyuhyun

 

 
 hey ini ff baru lagi, tapi kayaknya part 2 nya agak lama untuk di luncurkan (?) atau mungkin tidaka kan pernah terbit ._.v yaa karna banyak ff yang mesti gue kerjain buat ikutan lomba hehe ^^ ff ini terinspirasi dari sebuah film The Greatest Love, tapi ceritanya gak sama kok sumpah deh wkwk. ini murni karya gue, NO PLAGIAT!! oke deh daripada banyak babibu mending baca ajah yaa, happy reading ^^
Hyorin pov
Nama ku Lee Hyorin umurku 20 tahun, ini lah kisahku. Aku tinggal ditengah keluarga yang berada, appa ku adalah pemilik perusahaan Sendbill sedangkan eomma ku pemilik perusahaan Wine. Meski kaya raya tetapi kami jarang berkumpul karena eomma dan appa ku sangat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Tapi aku tidak pernah kesepian, karena aku memiliki Sungmin oppa dan Hyora saudara kembarku. Mereka adalah saudara kandungku yang sangat baik dan perhatian. Hyora dan Sungmin oppa selalu menjagaku, dulu aku orang yang sangat lemah dan tidak bisa melakukan banyak hal selain istirahat dan minum obat setiap harinya. Tapi Hyora sudah pergi menghadap Tuhan dengan tetap menjagaku, menjagaku dengan hatinya yang ada di tubuhku.
*Flashback
Hyora terlahir dengan kondisi fisik yang kuat sedangkan aku terlahir dengan kondisi yang lemah, ada gangguan pada organ hatiku.
“Hyorin, makanlah bubur ini! setelah itu kau minum obatnya” Hyora membawakanku semangkuk bubur untuk sarapan pagi ini.
“ne, Hyora …” panggilku ketika Hyora hendak keluar dari kamarku.
“wae?” tanyanya dan menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah ku.
“jangan lupa nanti beritahu aku apa saja yang kau pelajari hari ini”
“ah ne, tentu saja. hmm nanti selesai makan kau panggil saja oppa, kemarin dia yang menaruh obatmu” jawab Hyora di iringi dengan senyumannya lalu pergi meninggalkan kamarku.
Hyora pergi kuliah sedangkan aku sejak lulus SMA hanya beristirahat dirumah karena semakin lama kondisiku semakin meburuk. Aku sering pingsan, batuk darah bahkan terkadang merasakan sakit yang luar biasa, rasanya seperti mau mati saja.
Hyora mengambil jurusan kedokteran, dia pernah berkata kepadaku alasan mengapa dia memilih jurusan itu. Dia bilang dia ingin menjadi seorang dokter yang dapat menyembuhkan penyakitku. Hyora memang sangat baik, aku beruntung memiliki saudara kembar seperti Hyora.
^^^^^
“Hyora sudah pulang, sekarang aku harus pergi untuk meeting” ucap Sungmin oppa lalu mencium keningku.
“oppa …” panggilku sebelum oppa pergi.
“gomawo” kataku lemah.
“untuk apa?” tanya nya balik. “untuk kau yang selalu menemani dan menjagaku”
“cheonman, itu sudah menjadi kewajibanku sebagai oppa mu” jawabnya dengan senyum aegyo.
Sungmin oppa memang kakak ku yang baik, dia selalu menjagaku ditengah kesibukannya. Perhatiannya melebihi eomma dan appa ku, sekarang saja eomma dan appa ku sedang diluar negeri mengurusi bisninsnya masing-masing.
“Hyoriiinn ~” teriakan Hyora dari luar kamar yang sudah pasti akan menghampiriku.
“eotteohge?” tanyaku langsung pada Hyora.
“hmm, tadi aku mempelajari organ tubuh . kau ingin aku menjelaskannya?” ucap Hyora sambil membuka halaman demi halaman buku yang dibawanya. “ne, aku ingin tau!” jawabku dengan riang.
Karna aku tidak kuliah maka aku belajar dengan Hyora. Aku selalu meminta Hyora untuk menjelaskan apa saja yang sudah dipelajarinya setiap hari.
“Hyora, bagaimana kalau tiba-tiba hatiku semakin melemah?” potongku disela-sela penjelasannya.
“tidak, kau akan sembuh Hyorin!” jawabnya dengan nada meninggi.
“tapi bagaimana kalau hatiku tidak sanggup lagi bertahan?” ucapku lagi terkekeh.
“kau harus optimis, bertahanlah. Aku akan menyembuhkanmu”
Hyora selalu memberikan jawaban yang baik ditengah rasa pesimis ku. Karena dia selalu berkata bahwa dia yang akan menyembuhkanku, aku percaya itu. Itulah kata-kata Hyora yang selalu membuatku semangat lagi menjalani hidup.
^^^^^
Setiap malam sebelum tidur kami selalu berkumpul dikamarku. Berbincang-bincang apa saja yang telah kami lakukan di hari itu.
“oppa tadi kau langsung pergi ya? kemana?” Hyora memulai perbincangan kami malam ini.
“aku tadi ada meeting dengan rekan bisnis appa karena appa kan sedang ada di Macau maka aku yang menggantikannya” jelas Sungmin oppa panjang lebar, aku dan Hyora hanya menggangguk.
“ya! Hyorin kau membeli poster Siwon lagi ya?” tanya Hyora yang mulai bawel dan tidak suka.
“ne, aku membelinya via online. Siwon terlihat sempurna yaa dengan abs nya” jawabku dengan wajah sumringah.
Aku memang sangat menyukai Choi Siwon, dia adalah aktor dan penyanyi terkenal di Seoul. Aku banyak mengoleksi poster, baju, gelas dan lain-lain yang bergambar Siwon di kamarku.
“oppa lihatlah, bahkan kau lebih imut dari seorang Siwon!” Hyora menunjuk-nunjuk poster Siwon yang menempel di dinding kamarku sambil membandingkan dengan wajah Sungmin oppa.
“hey Hyora kenapa kau tidak menyukai Siwon sih ? dia bahkan juga lebih tampan dari pada Heechul idola mu itu” ucapku dengan nada kesal.
Lain dengan ku, Hyora sangat menyukai aktor dan presenter terkenal Kim Heechul. Hyora juga banyak mengoleksi semua yang berhubungan dengan Kim Heechul.
“alasanku .. karena Siwon itu terlalu sempurna, kalau aku mengidolainya aku pasti akan gila sepertimu!” jawab Hyora disertai ledekan.
“akhirnya kau mengakui kalau Siwon sempurna dari pada Heechul idolamu itu,  haha benarkan oppa” ucapku sambil meminta dukungan kepada Sungmin oppa.
“haiish sudah sudah, lebih baik kalian mengidolakan Sunny” jawab Sungmin oppa sambil menunjuk –nunjuk walpaper di ponselnya.
“tidak, KIM HEECHUL is mine! Dia memang tidak setampan Siwon, tapi lihatlah karismanya!” sambung Hyora yang juga menunjukan walpaper di ponselnya.
“hey sebentar, tapi Sunny itu siapa? yeojachingu mu oppa?” tanyaku yang baru sadar dengan idola Sungmin oppa.
“iya, siapa Sunny? aku tidak pernah  mendengarnya” saut Hyora mendukung pertanyaanku.
“aaah kalian norak, Sunny itu member dari Girls Generation!”
“hah siapa dia?” ucap Hyora kemudian kami saling berpandangan.
“kalian sangat norak! masa tidak tau!” Sungmin oppa mulai kesal.
“hahaha bukan kami yang norak, tapi idolamu tidak terkenal” celetuk Hyora diiringi tawa kerasnya.
^^^^^
~keesokan harinya
“Hyorin jangan lupa sehabis makan langsung diminum obatnya!” perintah Hyora sebelum pergi ke kampus.
Pagi ini seperti biasa setelah Hyora membawakan sarapan ke kamarku dia langsung pergi kuliah, sementara oppa ku sedang asyik didepan laptopnya mengerjakan proyek perusahaan. Biasanya setelah sarapan aku pergi ke kamar Sungmin oppa kalau kondisiku sedang baik. Karena aku bosan di kamarku terus.
“oppa ..” panggilku kepada Sungmin oppa yang sedang serius dengan laptop dihadapannya.
“wae? kalau kau bosan nyalakan saja tv nya” jawabnya tapi tetap tidak menoleh ke arahku yang sedang duduk dikasurnya.
“oppa, aku ingin ngobrol . bisakah pekerjaannya dihentikan dulu?” pintaku dengan manja.
“arra, apa sih yang tidak untuk adikku tersayang” ucapnya lalu menutup laptopnya.
“oppa, aku bosan dirumah, bagaimana kalau mengobrolnya sambil jalan-jalan”
“kau ingin kemana?” tanyanya sambil mengelus rambutku.
“ke taman saja yuk, aku ingin menghirup udara pagi di musim semi”
“ayo kalau begitu kita ke taman” Sungmin oppa langsung mengajak ku ke taman.
Kami pergi ke taman yang  ada di dekat komplek perumahan kami. Aku berjalan bergandengan dengan oppa ku, sesekali aku melepas genggamanku dari tangan Sungmin oppa. Mengejar kupu-kupu yang bebas terbang kesana kemari, aku ingin seperti kupu-kupu cantik itu . Tidak seperti aku yang tidak boleh keluar sendirian, tidak boleh lelah sedikit.
“Hyoriiin~ jangan berlari-lari!” Sungmin oppa berteriak sambil mengejarku.
“gwaenchana oppa, aku tetap fit!” ucapku sambil tertawa sambil terus berlari.
“Hyorin berhentilah berlari, kau tidak boleh terlalu lelah!”
BRUUUUUKKK!! Aku terjatuh karena tiba-tiba aku merasakan sakit yang luar biasa.
“Hyorin kau tidak apa-apa?” sungmin oppa menghampiriku dengan wajah yang panik.
“ahh oppa …. appo!” ucapku lirih dipangkuan oppa ku merintih kesakitan.
“Hyorin kau pucat sekali! dimana yang sakit?” tanyanya yang semakin panik.
“Hyorin bibirmu membiru, bertahanlah!”
Ditengah sakit dan sesaknya dadaku aku melihat Sungmin oppa semakin panik dengan keadaanku. Aku melihat dia mulai menelpon seseorang, pikirku antara Hyora dan Dokter Kyuhyun.
“Hyorin bertahanlah, aku sudah menelpon Hyora. Aku akan membawamu kerumah sakit, kumohon bertahanlah!”
^^^^^
“kau sudah sadar Hyorin? Benar kau sadar!” suara Sungmin oppa terdengar  dan masih samar-samar aku melihatnya.
“o-oppa ..” panggilku lirih.
“sudah kau jangan banyak bergerak, akan kupanggilkan Dokter Kyu! jawabnya bersemangat.
Aku tau aku baru saja tersadar dan terbangun dari tidur panjangku. Sebelumnya aku pernah mengalami ini, tapi Tuhan masih memberiku kesempatan hidup lagi.
Biasanya Hyora selalu ada disampingku, tapi dimana Hyora????
*Flashback end
Sekarang aku sudah benar-benar sembuh berkat Hyora. Hyora memang benar-benar menyembuhkanku dengan caranya sendiri. Aku selalu ingat kata-kata Hyora, kalau dialah yang akan menyembuhkanku. Kenapa dia rela mendonorkan hatinya untukku???
“Hyorin” panggil seseorang yang membuyarkan lamunanku, aku menoleh kearahnya.
“ah kau Dokter Kyu” ucapku sambil membungkukan badanku kepada Dokter pribadiku.
“maaf sudah menunggu lama, ayo silahkan duduk kembali!” perintahnya dengan senyum yang ramah.
Hari ini aku memang sengaja membuat janji dengan Dokter Kyu untuk menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan hatiku.
“bagaiman keadaanmu sekarang?” ucapnya memulai pembicaraan kami.
“baik-baik saja tapi ada sedikit masalah” jawabku pelan.
“wae?”
“ah mmm, tidak jadi. Aku ingin menanyakan sesuatu”
“ya silahkan” Dokter Kyu kembali tersenyum ramah.
“a-aku ingin menanyakan keadaan Hyora waktu itu. kenapa dia sampai rela mendonorkan hatinya untukku?”
Aku sengaja bertanya dengan Dokter Kyu karena setiap aku bertanya kepada oppa ku dia tidak mau menceritakannya. Mungkin Sungmin oppa tidak kuat untuk menceritakannya.
“ceritakan, jebal” pintaku memelas.
“arra… jadi waktu itu Hyora mengalami kecelakaan saat menuju rumah sakit untuk melihat keadaanmu.
“lalu?” ucapku yang tidak sabaran.
“waktu itu Hyora mengalami luka dalam yang cukup parah, Hyora juga kehilangan banyak darah” jelas Dokter Kyu panjang lebar.
“sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya dia berpesan kepadaku dan kakakmu Sungmin”
“pe-pesan apa?” jawabku terbata-bata.
“dia bilang kalau nyawanya tidak selamat dia akan memberikan hatinya untukmu”
“hanya itu” kataku penasaran.
“aku tidak tau, tapi Hyora sempat mengobrol dengan Sungmin sekitar setengah jam sebelum Hyora menghembuskan napas terakhirnya, mungkin kau bisa tanyakan peda kakakmu”
^^^^^
Aku keluar dari ruangan Dokter Kyu dan menghampiri oppa ku diruang tunggu.
“sudah selesai?” tanyanya dengan penuh kekawatiran.
“sudah, ayo kita pulang”
Selama diperjalanan pulang aku masih bertanya-tanya dalam hati , apa sebenarnya pesan Hyora untukku yang disampaikan kepada Sungmin oppa. Aku belum siap bertanya lagi, Sungmin oppa pasti tidak akan menjawab. Ah mungkin cepat atau lambat dia pasti akan memberitahu.
Hyorin pov end
Sungmin pov
Sebentar lagi Hyorin berulangtahun. Tetapi Hyora sudah tidak ada, aku rindu keceriannya. Seperti biasa setiap malam sebelum tidur aku pasti ke kamar Hyorin meski Hyora sudah tidak ada.
“Hyorin, waeyo?” teriakku ketika baru masuk kekamarnya mendapati Hyorin sedang menangis.
“oppa ..” Hyorin memelukku disertai isak tangisnya.
“kau kenapa? ceritakan apa yang terjadi padamu!” aku menghapus air mata dipipinya yang terus menerus mengalir.
“oppa, apa kau masih sayang padaku?” ucapnya dengan sesegukan.
“tentu saja, sampai kapanpun aku sayang pada adikku”
“tapi aku bersalah” Hyorin kembali mengeluarkan air matanya dengan deras.
“apa maksudmu?” tanyaku mulai heran.
“andai saja waktu itu aku tidak berlari-lari ditaman mungkin aku tidak akan dilarikan kerumah sakit. Hiks … hiks … dan Hyora pasti tidak mengalami kecelakaan karena mengkawatirkan aku” tangis Hyorin semakin pecah, aku memeluknya kembali.
“Hyorin ini bukan salahmu, ini sudah kehendak Tuhan” ucapku sambil menenangkannya.
“tapi benarkah kau masih mau menjagaku meski aku sudah sehat?” tanyanya dengan nada bergetar.
“tentu saja, sampai kapanpun aku akan menjaga dan membuat adikku bahagia” ucapku dengan memberinya senyuman.
^^^^^
Aku berpikir dari mana Hyorin tau kalau waktu itu Hyora mengalami kecelakaan. Tapi aku tidak berani bertanya disela-sela tangisnya.
Sampai sekarang aku belum memberi tau apa pesan Hyora untuk Hyorin karena aku pikir belum saatnya. Ah iya satu minggu lagi Hyorin ulang tahun, aku punya rencana untuk mempertemukan dia dengan Siwon idolanya itu. Ada pesan dari Hyora untukku, dia ingin aku mewujudkan impian Hyorin. Satu-satunya yang aku tau impian Hyorin adalah bertemu dengan Choi Siwon idolanya. Sepertinya itu akan menjadi hadiah ulang tahun terindah baginya.
Sungmin pov end
~keesokan harinya
Pagi ini seisi rumah berkumpul untuk sarapan. Hanya ada Hyorin, Sungmin dan eommanya.
“appa tidak sarapan, bu?” ucap Sungmin sambil mengambil selembar roti dihadapannya.
“appa mu sudah pergi lagi”
“mmm” Sungmin hanya bergumam.
“ah iya, besok teman eomma dan anaknya akan kesini. Hyorin, eomma akan mengenalkanmu dengan Kim Heechul”
“hah?” Hyorin terkejut seketika jantungnya berdegup kencang.
“artis itu?” tanya Sungmin dengan wajah terkejut juga.
“ne, ternyata kalian sudah tau ya. Hyorin, besok dandanlah yang cantik” eommanya hanya tersenyum, sementara Hyorin masih terdiam karena terkejut.
“ba-bagaimana eomma bisa mengenalnya?” tanya Hyorin dengan gagap.
“eommanya Heechul juga sama seperti eomma, memiliki perusahaan Wine dan eommanya bekerja sama dengan eomma”
“lalu untuk apa besok mereka kesini?” sambung Sungmin lalu melahap rotinya.
“tentu saja membicarakan bisnis. Sebenarnya Heechul akan eomma kenalkan kepada Hyora karena eomma tau Hyora sangat mengidolakannya. Tapi menurut eomma Hyora dan Hyorin sama saja kan”
^^^^^
Setelah sarapan selesai semua kembali ke aktifitasnya masing-masing. Sungmin pergi ke kantor appa nya, eommanya juga pergi ke toko Wine miliknya sedangkan Hyorin dirumah saja karena belum ada kegiatan.
Hyorin keluar kamarnya yang dirasanya asing sejak ia pulang dari rumah sakit. Dikamarnya banyak sekali foto dan poster Choi Siwon. Hyorin ingat dan tau gambar-gambar dikamarnya adalah Choi siwon, tapi dia merasa aneh mengapa dikamarnya dipenuhi Choi Siwon. Hyorin berjalan pelan menuju kamar disebelahnya yaitu kamar Hyora.
Gleeeeekk ..
Hyorin membuka pintu kamar Hyora lalu masuk dengan langkah kecilnya. Hyorin memandangi seisi kamar Hyora, melihat dari sudut ke sudut Hyorin merasa jantungnya berdegup kencang lagi. Kini yang ia lihat adalah foto-foto dan poster Kim Heechul, Hyorin juga ingat betul kalau Kim Heechul adalah idola dari saudara kembarnya Hyora. Entah kenapa Hyorin menyukai gambar-gambar disekitarnya. Hyorin menaruh satu tangan di dadanya lalu berlari menuju lemari pakaian Hyora. Dibukanya lemari itu, diambilnya satu kaos bertuliskan “I’M PETALS” , Hyorin sangat ingat ini adalah kaos kesukaan Hyora.
Hyorin masih tidak mengerti dengan perasaannya, bila ia masuk kedalam kamarnya sendiri ia merasa asing tetapi ketika ia masuk ke dalam kamar Hyora perasaannya menjadi senang diiringi jantungnya yang yang berdegup kencang.
Heechul pov
‘cantik tidak? kau suka?” tanya eomma ku yang sedang menuang teh hangat ke gelasnya.
“mmm” aku hanya bergumam masih memandangi foto yang ku pegang.
“Hyora memiliki kaki dan leher yang cantik bukan?” ucap eomma ku yang mulai cerewet.
“jadi nama gadis ini Hyora?”
“ne, namanya Lee Hyora. bersiaplah untuk pertemuan besok!” jawab eomma ku kemudian berlalu dari hadapanku.
Aku masih memandangi foto yang diberikan eomma ku. Gadis ini bahkan lebih cantik dari Sohee Wonder Girls. Gadis bernama Lee Hyora ini adalah anak dari rekan bisnis eomma ku, besok aku dan eomma ku akan berkunjung kerumahnya. Sepertinya gadis ini terlihat cantik aslinya, dilihat dari foto secara fisik dia memang tipeku.
Sejenak aku senyum-senyum sendiri sambil melihat fotonya, apa benar yang dikatakan eomma ku kalau dia sangat mengidolakan aku. Ah memang tidak ada yang bisa menandingi pesona dari Kim Heechul hihi ..
Heechul pov end
Siwon pov
“jadi kau yang bernama Lee sungmin?” ucapku kepada pria yang berwajah imut di hadapanku.
‘ne, aku Lee Sungmin” jawabnya sambil membungkukan badan kepadaku.
“ada apa? kata manager ku kau ada perlu denganku?”
“ne, aku ingin meminta bantuan padamu” ucapnya dengan tatapan harapan kepadaku.
“kau anak dari pemilik perusahaan sendbill kan? bantuan apa, bicaralah …”
“ini mudah, jadi begini ….
^^^^^
Haiiisssh ku pikir orang itu akan meminta bantuan atau kerja sama antar perusahaan, ternyata hanya meminta bantuan sepele. Menemui adiknya yang mengidolakanku di ulang tahunnya, itu hal mudah. Tapi kalau saja ayahnya bukan rekan bisnis appa ku, mana mau aku menghadiri ulang tahun adiknya hmm tidak penting.
Siwon pov end
TBC
ceritanya membosankan? hahaha INSHA ALLAH part 2 nya akan terbit(?) ^^